Binadhan-7: Bibit Unggul Hasil Iradiasi Yang
Melipatgandakan Hasil Panen Bangladesh Hingga 3 Kali Lipatnya
Mymensingh, Bangladesh – Pengembangan varietas unggul padi yang menggunakan
aplikasio teknologi nuklir di Bangladesh telah mampu meningkatkan produksi padi
bahkan hingga tiga kali lipat dalam beberapa dekade terakhir. Terobosan baru
ini telah mendorong negara-negara berkembang untuk selangkah lebih maju.
"I have more rice for my family,
and I now earn almost double with the rice and mustard seed I grow compared to
before,” said Suruj Ali, a farmer from Gerapacha village just north of
Mymensingh near the border of Bangladesh and India, who grows a new type of
rice plant called Binadhan-7. I also save money because I don’t have to spray
as much for insects."
~ Suruj Ali, seorang petani dari desa Gerapacha utara dari Mymensingh dekat
perbatasan Bangladesh dan India, yang tumbuh jenis baru tanaman padi yang
disebut Binadhan-7.
Binadhan-7 adalah salah satu dari beberapa varietas padi yang dikembangkan
oleh para ilmuwan di Bangladesh Institute for Nuclear Agriculture (BINA),
dengan dukungan IAEA dan Food and Agriculture Organization of the United
Nations (FAO). Varietas unggul ini dikembangkan melalui proses menggunakan
radiasi yang disebut dengan pemuliaan tanaman dengan mutasi, dan sejak itu menjadi beras populer
di bagian utara Bangladesh di mana ia telah membantu petani dan menstabilkan
pendapatan mereka dan mencari pekerjaan selama setahun.
Secara global lebih dari 3000 varietas tanaman telah dikembangkan dan
dirilis menggunakan teknik pemuliaan mutasi tanaman. Varietas mutan ini akan
terus memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan pangan global dimana
populasi dunia cepat tumbuh dan kondisi lingkungan menjadi lebih menantang.
Mereka juga dapat membantu dalam mencegah kelaparan, masalah global utama
baru-baru ini disorot oleh Sekretaris PBB Jenderal Antonio Guterres.
"Many scientists around the
world turn to plant mutation breeding because it allows them to harness a
natural process toward more quickly homing in on and cultivating desirable
characteristics in plants. This method saves time and money for researchers,
while resulting in the kinds of plants farmers need to cost-effectively keep
food on the table and money in their pockets. For many farmers, these plant
varieties are a game changer."
~ Ljupcho Jankuloski, Plt Kepala Pemuliaan Tanaman dan Genetika Bagian dari
gabungan FAO / IAEA Divisi Teknik Nuklir di bidang Pangan dan Pertanian.
.
Membantu petani di bagian Bangladesh
utara
Berbeda
dengan varietas lokal yang membutuhkan waktu panen hingga 150 hari dan hanya
menghasilkan 2 ton padi per hektar, Binadhan-7 mampu menghasilkan 3,5 hingga
4,5 ton hanya dalam waktu 115 hari. Sejak
rilis pertama di tahun 2007, Binadhan-7 telah membantu untuk meningkatkan mata
pencaharian lebih dari 20% dari orang yang tinggal di wilayah utara, menurut
BINA.
"Before Binadhan-7, I used to
only be able to grow two crops and would have several months each year without
anything, but with Binadhan-7, I can now grow three crops and earn money all
year long,
I’ve used that extra money to build two new extensions for my house. I hope I
can earn enough to send my kids abroad someday."
~
Ali. Dia, bersama dengan lima keluarganya, hidup dari 3 hektar
tanah di mana ditanami benih padi dan mustard.
Beras sebagai makanan pokok
Tingginya
permintaan makanan pokok di Bangladesh menjadi permasalahan tersendiri.
Kehadiran varietas padi unggul
baru seperti Binadhan-7 dapat
secara signifikan membantu untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Varietas ini telah banyak dikembangkan untuk
menghasilkan lebih banyak beras bila dibandingkan dengan varietas lokal, yang
berarti lebih banyak makanan untuk makan dan di jual.
"For most Bangladeshi people, a
meal is not a meal if it does not include rice. With a projected population of
195 million by 2030, this puts immense pressure on rice production, We have to adapt all technologies to increase production
to ensure food and nutritional security, That’s
why we are very keen to have agriculture research through which we get new
plant varieties."
~
Mohammad Moinuddin Abdullah, Sekretaris Kementerian
negara bidang Pertanian Bangladesh
Mohammad Shamsher Ali, Ketua BINA
menyampaikan, sebagai teknologi pemuliaan
mutasi tanaman telah terbukti menjadi penuh potensi dan alat yang sangat
efisien untuk perbaikan tanaman, BINA adalah posisi yang baik untuk
mengembangkan varietas tanaman yang dapat membantu memastikan ketahanan pangan
di tengah iklim perubahan global.
Dikutip dari rilis resmi IAEA Office of Public Information and
Communication oleh Nicole Jawerth,
Posting Komentar