Suara Surabaya FM
merupakan sebuah stasiun radio terkenal di Kota Surabaya, Jawa Timur,
Indonesia. Suara Surabaya mengudara pertama kali bersamaan dengan terjadinya
gerhana matahari total pada tanggal 11 Junu 1983. Radio Surabaya juga merupakan
radio pertama di Indonesia yang menerapkan format radio news interaktif solutif
atau informasi jalan raya. Suara Surabaya juga meluncurkan suarasurabaya.net
yang memungkinan para pengguna untuk menikmati radio streaming sejak tahun
2000. Pada awal berdirinya Suara Surabaya ada pada frekuensi 100.55 FM, tetapi
sejak 1 Agustus 2004 berpindah pada frekuensi 100.00 FM dikarenakan adanya
penataan ulang seluruh frekuensi yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan.
Pada Hari Senin,
tepatnya pada tanggal 16 Maret 2020 Komunitas Muda Nuklir Nasional (Kommun) dan
Komunitas Muda Nuklir Surabaya (Komboyo) bersama dengan Kelereng Research Study
(KRS) berkesempatan untuk melakukan siaran di Suara Surabaya. Dalam acara “Good
People” yang nantinya akan dikemas dalam podcast Suara Surabaya. Dalam
kesempatan ini, dari masing-masing perwakilan Kommun, Komboyo dan KRS diberikan
kesempatan untuk menyampaikan tentang keberadaan dan perkembangan nuklir
khususnya di Surabaya. Anggun selaku Korwil Komboyo menyampaikan penerapan iptek
nuklir di Surabaya dan sekitarnya salah satunya adalah jenis padi yang ditanam
di daerah Wonoayu dan Jabon di Sidoarjo yang merupakan salah satu penerapan
iptek nuklir dibidang pertanian. “Komboyo sendiri sudah beberapa kali melakukan
kunjungan dan memiliki beberapa sample yang rutin dibawa saat proses edukasi
kepada masyarakat, khususnya pada saat acara Nuclear Goes to School (NGS)” Ucap
Anggun. “Dalam implementasinya, kedua wilayah tersebut sudah berhasil menanam
padi jenis Sidenuk dan Mugibat hingga proses panen yang hanya sekitar 120 hari.
Dimana dalam hasil panen serta ketahanan dari tanaman padi jenis ini sendiri
adalah lebih tahan dari hama dan hasil panen lumayan lebih banyak dari padi
pada umumnya dengan luas wilayah yang sama” Anggun menambahkan.
Pada kesempatan
yang sama Abidin selaku Direktur KRS memberikan penjelasan tentang penerapan
nuklir dibidang kesehatan, seperti salah satunya adalah foto rontgen pada
pasien yang mengalami patah tulang ataupun pasien yang harus dilakukan
kemoterapi karena kanker. “Di Surabaya sendiri sudah ada 2 Rumah Sakit yang
akan menggunakan teknologi nuklir dalam bidang Kedokteran Nuklir, yaitu di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo dan Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada di
daerah Benowo” Tutur Abidin. “Surabaya sendiri juga memiliki 2 dokter Spesialis
Kedokteran Nuklir, mereka adalah dr. Stepanus dan dr. Nifa” Abidin menambahkan.
Dalam kesempatan
ini pula turut serta Dicky sebagai Ketua Umum Kommun yang menjelaskan tentang
isu yang mungkin sedang hangat diperbincangkan dikalangan masyarakat, yaitu
tentang wacana pendirian PLTN di Provinsi Kalimantan Barat. “Tugas Kommun dari
masing-masing wilayah untuk bisa menyampaikan pengaplikasian nuklir untuk
merubah pandangan dan stigma buruk dari nuklir, semua elemen masyarakat harus
mengetahui sisi positif dari nuklir. Memang untuk menyebut nuklir buruk
sangatlah mudah, namun untuk berkata nuklir itu baik kita perlu menjelaskan dan
mencontohkan, maka Kommun hadir untuk memberikan pemahaman untuk menekan stigma
buruk tersebut” tutur Dicky. “Berangkat dari wilayah maka akan kita hadirkan
kearifan lokal masing-masing wilayah untuk turut serta menyukseskan realisasi
dari PLTN tersebut. Ketika banyak wilayah sudah menerima dengan baik
implemetasi dan penerapan nuklir, maka itu akan sangat mendukung pembangunan
PLTN tersebut. Kita coba hadirkan apa yang ada disekitar kita, bentuk-bentuk
pengaplikasian nuklir yang dengan mudah dijumpai agar masyarakat juga mudah
menerima karena secara langsung sudah merasakan dampaknya” Dicky menambahkan.
Tak terasa waktu
sudah menunjukan 22:15 itu artinya sudah lebih dari 1 jam diskusi itu
berlangsung, benar saja recorder sudah menunjukan 49:25 menit itu artinya sudah
selama itu suara-suara mereka dan pembawa acara terekam pada malam itu. Sungguh
pengalaman dan awal yang cukup baik dari sebuah pergerakan yang dilakukan oleh
teman-teman pegiat nuklir ini. Diluar ruangan ada beberapa teman-teman dari
Komboyo yang sudah lama menunggu, diskusi ringan dan tanya jawab sempat
berlangsung diluar ruangan sebelum diakhir dengan foto Bersama.
SALAM
Redaksi KOMMUN
Posting Komentar