Antusias siswa SMAN 7 Surabaya sangat meriah sekali, ketika kelas
motivasi di isi oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Komunitas Muda
Nuklir Surabaya (komboyo). Siang yang menyengat di wilayah Surabaya tidak
menyulutkan semangat para siswa kelas X IPA dan Bahasa untuk menerima informasi
nuklir, radiasi dan manfaat. Sebanyak 267 siswa dengan serius menerima pemateri
yang menerangkan proses paparan radiasi berdasarkan jarak, waktu dan pelindung.
Ketika mendengar kata radiasi mereka beranggapan akan terjadi kemandulan dan
kecacatan tubuh yang permanen.
Batan berkolaborasi dengan Komboyo menerangkan bahwa nuklir bukan
tentang hal-hal negatif lagi, tetapi paparan radiasi bermanfaat jika
disesuaikan dengan kebutuhan dan mengetahui nilai ambang batas dosis. Pemateri
menerangkan begitu detail hingga membuat game agar nuklir menjadi hal yang
positif, dengan melibatkan peserta untuk mencoba tester produk makanan dari hasil
dari teknologi nuklir.
Peserta atau siswa SMAN 7 Surabaya yang pernah memasak dan memakan
daging rendang mengajukan diri sebagai juri untuk menilai hasil produk
teknologi nuklir.
"Rasanya enak, rempah-rempah terasa, kurang pedas, hingga
kurang nasinya" berbagai komentar yang diberikan dari master chef rendang
SMAN 7 Surabaya. Hampir tidak ada bedanya dengan rendang yang dimasak pada
umumnya, bisa dikatakan 11/12 dengan rendang biasanya. Kemudian, BATAN dan
KOMBOYO menerangkan bentuk teknologi nuklir bidang pangan iradiasi rendang sapi
yang baru saja mereka makan merupakan makanan yang bisa awet hampir 2 tahun,
dikarenakan bakteri/ mikroba yang menjadi peran utama pembusukan pada makanan
telah dimatikan dengan proses penyinaran iradiasi nuklir dan tanpa merusak
struktur kandungan/komposisi pada makanan dengan syarat kemasan makanan tidak
rusak.
Dari kegiatan ini para peserta kelas motivasi dan para master chef
rendang SMAN 7 Surabaya paham bahwasanya nuklir sudah bukan tentang hal perang
ataupun negatif lainya, melainkan teknologi nuklir mempunyai manfaat yang
sangat luas. Tidak tentang iradiasi pangan saja, tapi bisa kesehatan, pertanian,
perkebunan hingga industri.
Redaksi
Kommun
Surabaya
Posting Komentar