Desember 2019 wabah
besar infeksi coronavirus baru terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada
manusia, coronavirus adalah di antara spektrum virus yang menyebabkan flu biasa
dan penyakit pernapasan yang lebih parah — khususnya, severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East respiratory syndrome (MERS), yang memiliki tingkat
kematian 10% dan 37 %, masing-masing, baik SARS maupun MERS adalah infeksi
zoonosis.
Novel coronavirus
yang bernama severe acute respiratory
syndrome corona-virus 2 (SARS-CoV-2) oleh Komite Internasional tentang
Taksonomi Virus menyebabkan wabah pneumonia di Cina. Penyakit yang disebabkan
oleh virus, yang dinamai penyakit coronavirus (COVID-19) oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), dapat menyebar melalui kontak antar manusia. Pada 30 Januari
2020, WHO mendeklarasikan darurat kesehatan masyarakat global terhadap wabah
COVID-19. Pada 19 Februari 2020, beberapa kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di
24 negara lain termasuk Thailand, Australia, dan Amerika Serikat. Sekarang
wabah penyakit ini sangat lah di takuti oleh semua negara karena proses
penyebaran yang begitu cepat dan memberikan efek yang sangat berpengaruh bagi
kesehatan terutama dalam system pernapasan manusia. Termasuk di Indonesia
sendiri virus ini sangat membuat khawatir masyarakat sehingga perlu
kesiapsiagaan dalam menanggapinya.Jika sudah terkena virus ini, maka sikap
kewaspadaan adalah hal yang terpenting agar proses penyebaran nya bisa di
kurangi. Dengan berbagai aspek, tenaga kesehatan dan alat-alat kesehatan adalah
hal yang paling utama dipersiapkan agar orangyang terjangkt dengan virus ini
bisa di atasi dengan baik.
Teknologi terus
berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman salah satunya teknologi
nuklir. Nuklir tidak selalu berbicara tentang bom, tetapi sangat bermanfaat
dalam kehidupan salah satunya di bidang kedokteran nuklir. Dalam bidang
kedokteran, banyak sekali alat-alat kesehatan yang memanfaatkan teknologi
uuklir dan salah satunya adalah CT-Scan. CT-Scan digunakan untuk mendiagnosis penyakit dalam tubuh
manusia. Berdasarkan hal tersebut berikut pembahsan pemanfaatan teknologi
nuklir dalam CT-Scan terhadap diagnosis COVID-19.
Corona
Virus (COVID-19)
COVID-19 adalah
Corona Virus Disease adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus (World
Health Organization). Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19 akan
mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan
perawatan khusus. Gejala orang yang terinfeksi virus ini ditandai dengan
batuk-batuk, demam, sesak nafas, dan tubuh menjadi lemas. Penyakit ini mudah
menularr sehingga perlu mengantisipasi agar proses penyebarannya teratasi.
Untuk mencegah penularan yaitu lindungi diri sendiri dan orang lain dari
infeksi dengan mencuci tangan dengan sabun, dan tidak bersentuhan.
 |
Corona Virus
Beberapa riset
menyebutkan Virus COVID-19 menyebar melalui droplet dan mucus yang keluar dari
saluran pernapasan lewat batuk atau bersin.
 |
Ketahanan Virus Corona pada berbagai media |
Saat ini, tidak ada vaksin
atau perawatan khusus untuk COVID-19. Namun, ada banyak uji klinis yang sedang
berlangsung mengevaluasi perawatan potensial. WHO akan terus memberikan
informasi terbaru segera setelah temuan klinis tersedia.
CT
(Computed
Tomography) Scan
CT (computed tomography) Scan
merupakan alat yang digunakan untuk pencitraan diagnosis dalam bidang nuklir. Prosedur
kerja alat ini yaitu menggabungkan
serangkaian gambar X-ray yang diambil dari berbagai sisi di sekitar tubuh
seseorang. CT-Scan
melakukan diagnosis dengan menunjukkan hasil yang akurat dan aman dengan
menggunakan radiasi yang dipancarkan kepada pasien. Cara pemeriksaan
menggunakan komputer untuk membuat gambar cross-sectional tulang,
hasilnya dengan menunjukkan gambar yang lebih detail dan akurat.
 |
CT (Computed Tomography) Scan
Peralatan ini dapat memberikan
dampak yang signifikan dalam proses diagnosis suatu klinis. CT-Scan juga
bermanfaat dalam mendiagnosis penyakit Virus Corona (COVID-19) hal ini ditandai
dengan rendahnya tingkat kesalahan diagnosis dari hasil pemeriksaan COVID-19 yaitu
3,9%, dari 2/51 orang. Karena cepatnya penularan COVID-19 sehingga perlu
dilakukan tindakan yang cepat serta memiliki keakuratan yang tinggi untuk
pemeriksaan dan salah satunya memanfaatkan teknologi CT-Scan. Alat ini
digunakan untuk melihat langsung organ dalam tubuh manusia yang terjangkit
COVID-19. Karena virus ini menyerang bagian paru-paru, maka CT-Scan digunakan
untuk mendiagnosis organ paru-paru yang terinfeksi virus ini. Menurut Komisi Kesehatan Hubei bahwa,
penggunaan CT-Scan dalam diagnosis COVID-19 bisa membuat pasien mendapat
penangan lebih cepat dan konsiten. Melalui teknologi ini dapat membantu
mempercepat proses diagnose dari pasien, serta segera mungkin bisa untuk dilanjutkan
pada tahapan pemeriksaan selanjutnya untuk proses penyobatan maupun penyembuhan
dari pasien.

 |
Hasil Gambaran CT-Scan pasien yang terjangkit Covid-19 |
Maka dapat disimpulkan bahwa
Teknologi Nuklir sangat bermanfaat bagi kesejahteraan terutama dalam bidang
kedokteran. Dengan adanya CT-Scan dalam
menangani kasus COVID-19 yang marak terjadi, dapat membantu mempercepat proses
pemeriksaan dan hasilnya juga akurat.
|
Referensi
Coronavirus.(2020)Retrieved
March 27, 2020, from https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1
CT
Scan. (2020).Retrieved March 28, 2020, from
https://www.halodoc.com/kesehatan/ct-scan
Li, N. Y.
(2018). Parkwey Health Radiology. Retrieved March 30, 2020, from https://www.gevme.com/sites/radiologyasia-2018/sites/default/files/Ng
Yuen Li.pdf
Li, Y., & Xia,
L. (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Role of Chest CT in Diagnosis
and Management. AJR. American Journal of
Roentgenology, (June), 1–7. https://doi.org/10.2214/AJR.20.22954
Putra, A. A. (2020). Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Benda-benda? Ini
Penjelasannya! Retrieved March 30, 2020, from
https://jogja.idntimes.com/health/medical/alfonsus-adi-putra-alfonsus/infografis-ketahanan-virus-corona-di-benda-berbeda-regional-jogja/full
Tim Redaksi
Kommun
|
Posting Komentar