Kommun Palembang
“Nuclear For Heritage”
Sabtu, 18 April 2020
“Pemanfaatan Teknik Radiasi Dalam
Pelestarian Peninggalan Budaya”
Pemateri : Firliyani Rahmatia Ningsih
Bincang Bincang Nuklir Online adalah suatu kegiatan diskusi daring
dengan satu pemateri utama yang ahli dalam suatu disiplin ilmu, yang membahas
tentang nuklir dengan tema yang berbeda untuk setiap pelaksanaannya. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi tentang nuklir kepada
anggota KOMMUN dan umum, dan juga sebagai ajang bertukar pikiran antara
pemateri dengan perserta seputar perkembangan teknologi nuklir dan berbagai
pemanfaatannya. Dalam edisi kali ini membahas tentang pemanfaatan teknologi nuklir
dalam bidang peninggalan budaya (cultural heritage). Pemateri dalam diskusi ini
adalah Firliyani Rahmatia Ningsih yang bekerja sebagai Asisten Peneliti Pusat
Aplikasi Radiasi dan Isotop di Badan Tenaga Nuklir (BATAN).
BBN Online diikuti oleh 119 peserta dengan latar belakang pendidikan
yang berbeda-beda yang terdiri dari 90 peserta umum dan 29 anggota Kommun
Palembang.
Peserta diharuskan mengisi google form sebagai syarat pendaftaran dan menjawab
beberapa pertanyaan (pre-test) sebagai pemahaman awal terkait informasi yang
mereka ketahui tentang pemanfaatan nuklir dalam bidang peninggalan budaya. Berikut
beberapa pertanyaan yang diajukan kepada peserta :
- Apakah anda tahu tentang radiasi nuklit ?
- Pemanfaatan nuklir di bidang apa saja yang anda ketahui ?
- Apakah anda mengetahui pemanfaatan nuklir di bidang pelestarian budaya ?
Dari pertanyaan tersebut, berikut
tanggapan peserta untuk pertanyaan pertama yang disajikan dalam bentuk grafik.
Grafik di bawah menunjukan bahwa sebanyak 55% peserta mengetahui, 31% masih
ragu dan 14% tidak mengetahui.
Selanjutnya grafik tanggapan untuk pertanyaan kedua. Dari grafik ini
dapat disimpulkan bahwa kebanyakan orang mengetahui pemanfaatan nuklir di
bidang energi, karena memang pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang inilah
yang sering di bahas.
Dan yang terakhir grafik tanggapan untuk pertanyaan ketiga. Grafik di
bawah menunjukan bahwa sebanyak 13% peserta mengetahui dan 87% tidak
mengetahui. Data ini berkesinambungan dengan data pada grafik tanggapan untuk
pertanyaan kedua, di mana masih banyak orang yang belum mengetahui pemanfaatan
nuklir di bidang pelestarian budaya.
Kesimpulan
dari materi yang dijelaskan oleh pemateri adalah bahwasanya teknologi nuklir
berperan dalam pelestarian budaya dengan menggunakan tenik biosida. Biosida
sendiri adalah bahan kimia/mikroorganisme untuk mengahancurkan atau sekadar
menghambat pertumbuhan organisme berbahaya yang bisa menyebabkan kerusakan
seperti pelapukan atau jamur pada benda benda peninggalan sejarah. Zat aktif
biosida sebagian besar adalah senyawa kimia, tapi bisa juga mikroorganisme
(misalnya bakteri) tak terkecuali sinar gamma. Dalam kasus ini sinar gamma
berperan sebagai biosida karena kegunaan dari sinar gamma yang dapat
menghentikan biodegrasi atau memperkuat struktur suatu bahan/materi.
Setelah penjelasan materi selesai
disampaikan oleh pemateri, peserta harus mengisi post-test yang diberikan oleh
panitia sebagai syarat pemberian sertifikat. Post-test ini bertujuan untuk
mengukur pemahaman peserta tentang materi yang telah disampaikan. Berikut
tingkat pemahaman para peserta berdasarkan tanggapan dalam post-test yang
disajikan dalam bentuk grafik.
Berdasarkan
hasil grafik di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 71% peserta memahami
materi tentang pemanfaatan teknologi nuklir dalam bidang peninggalan budaya,
dan masih ada 29% yang belum memahami.
Terima kasih kepada pemateri yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan pengetahuan dan ilmunya, dan bagi
peserta semoga materi yang telah disampaikan dapat bermanfaat.
Tim Redaksi
KOMMUN
Posting Komentar