![]() |
Pasca Ledakan Reaktor Unit 4
Sumber: idntimes
|
Kecelakan nuklir pada tanggal 26 April 1986 merupakan sebuah
kejadian yang membuat hilangnya kepercayaan terhadap teknologi nuklir dan
tercatat sebagai tragedi sejarah terburuk dalam kecelakaan reaktor nuklir. Dari
kejadian ini banyak memberikan dampak bagi manusia, dan lingkungan sekitar.
Awal mula terjadinya ledakan reaktor nuklir disebabkan oleh adanya kesalahan
sistem yang dilakukan oleh pekerja reaktor. Pekerja reaktor sedang melakukan
pengujian sistem reaktor unit 4 karena sistem pendingin daya nya terbatas
kemudian mematikan sistem pengaturan daya dan sistem secara otomatis, sehinggga
tanda peringatan keselamatan dan anti ledakan tidak terdeteksi. Selama
pemeriksaan terjadi kesalahan seperti lonjakan energy yang tak terduga dan
lonjakan daya yang sangat tinggi sehingga menyebabkan reaktor nuklir
meledak. Ledakan ini menghancurkan
pengungkung dan struktur inti reaktor dan menimbulkan kebakaran selama 10 hari
serta menyebabkan terjadinya pelepasan bahan radioaktif ke lingkungan [3]. Kejadian ini menyebabkan
tersebar nya bahan radioaktif melepas ke lapisan atmosfer dan terus meningkat
hingga menyebar ke Uni Soviet dan seluruh bagian Eropa [1].
Jenis bahan radioaktif yang tersebar yaitu Yodium dan
Cesium. Dampak dari tersebar nya Yodium kelingkungan dapat menyebabkan
terjadinya kanker kelenjar tiroid, serta dampak berbahaya dari Cesium yang
memiliki paparan radiasi eksternal dan internal dapat membahayakan bagi tubuh
manusia. Dan tercatat sebanyak 11.000 orang terkena kanker tiroid akibat dari
terkena paparan radiasi dari kejadian Chernobyl. Sampai saat ini Chernobyl
masih mendapat predikat sebagai kota mati atau kota hantu. Karena kejadian ini
pula banyak masyarakat yang terpapar radiasi sehingga timbul berbagai macam
penyakit aneh dan tidak bisa disembuhkan. Sebab tubuh manusia yang terpapar
radiasi akan menimbulkan matinya sel-sel pada tubuh, timbulnya sel kanker,
gangguan reproduksi, rusaknya jaringan pada sel kulit, dan memungkinkan adanya
mutasi genetic yang menyebabkan manusia terlahir dengan kondisi cacat, dan
ukuran tubuh yang tidak normal. Dari peristiwa Chernobyl ternyata tidak hanya
berdampak bagi manusia, tetapi juga terjadi pada lingkungan sekitar seperti
hewan yang lahir dalam keadaan cacat dan memiliki warna badan yang berbeda
dengan biasanya. Radiasi dari peristiwa ini juga banyak mempengaruhi udara, air
dan makanan, akibatnya tentu saja membahayakan ekosistem. Dampak dari kejadian
ini ternyata berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang, serta
menyebabkan banyaknya kematian dan kerusakan lingkungan.
World Economic Forum (WEF) menetapkan Peristiwa Chernobyl
sebagai bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi. Berdasarkan jumlah zat
radioaktif yang dilepaskan ke udara 400 kali lebih besar dari peristiwa bom
atom Hiroshima dan Nagasaki [2].
Pada saat proses evakuasi kebocoran reaktor, likuidator
menerima paparan radiasi sekitar 800.000 sampai 160.000 mikrosievert. Jumlah
ini tentunya sangat tinggi untuk diterima oleh tubuh manusia, sehingga dapat
menyebabkan muntah, pendarahan internal dan kematian (national)[3].
Sebab paparan radiasi yang diperbolehkan hanya sebesar 1
milisievert/tahun.
Reaktor Chernobyl cukup dekat dengan hutan merah,
diperkirakan hutan ini menerima paparan radiasi sekitar 350.000
mikrosievert/tahun jumlah radiasi ini tentunya sangatlah tinggi. Wilayah ini
merupakan tempat terlarang dikarenakan kontaminasi dari bahan radioaktif hingga
menyebabkan hutan yang awalnya subur dan hijau menjadi berubah warna. Hal ini
dikarenakan tingginya radiasi yang diserap oleh hutan merah maka perlu ratusan
tahun agar radiasi turun menjadi normal. Akan tetapi radiasi yang tinggi
ternyata tidak menyebabkan hutan merah atau tumbuhan lainnya menjadi musnah
ataupun mati. Hal ini dikarenakan vegetasi tanaman masih bisa hidup dan
berkembang meskipun terkontaminasi radioaktif. Sejak 1986, tingkat radiasi di
lingkungan telah turun secara signifikan, karena proses alami dan tindakan
pengukuran. Sebagain besar tanah yang terkontaminasi bahan radioaktif sudah
aman dan digunakan sebagai kegiatan ekonomi [4].
![]() |
Kondisi Red Forest yang terpapar Radiaoaktif
Sumber: idntimes
|
Setelah 34 tahun pasca tragedi tersebut, Chernobyl telah mengalami
banyak perkembangan, misalnya tanaman dan hewan sudah mulai membaik. Akan
tetapi untuk keberlangsungan kehidupan manusia rasanya masih diragukan untuk
waktu dekat, hal ini dikarenakan tingkat paparan radiasi yang tercatat masih
termasuk tinggi terutama di area hutan merah.
Menurut Kepala Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor
Nuklir (PTKRN), BATAN, Bapak Dhandhang Purwadi mengatakan bahwa “Belajar dari
kejadian ini, PLTN generasi sekarang dirancang dengan lebih mengedepankan
kaidah keselamatan yang lebih baik serta lebih diperketat. Dalam perancangan nya
juga menganut filosofi pertahanan yang berlapis (defence in depth), demi menjaga penyebaran zat radioaktif ke
lingkungan maka dirancang lah system fisik penghalang ganda (multiple barriers). Sebab kaidah system
keselamatan ini tidak diimplementasikan dengan sempurna di PLTN Chernobyl”[5]
“Penerapan system keselamatan pengoperasian reaktor ini
telah diterapkan pada reaktor riset di Indonesia. Ketiga reaktor ini yaitu
Reaktor Triga di Bandung, Reaktor Kartini di Yogyakarta, dan Reaktor GA.
Siwabessy di Serpong. Reaktor-reaktor tersebut telah menerapkan kaidah fail-safe (gagal-selamat), defence in depth, dan multiple barriers. Keselamatan reaktor
telah mengedepankan prinsip desain inherent
safety (keselamatan melekat) dan system keselamatan pasif (passive safety system), penelitian
tentang prinsip keselamatan ini terus dikembangkan oleh BATAN” Tambah beliau [5]
Dari Tragedi Chernobyl ini kita semua tentu bisa mengambil
sisi positif bagaimana seharusnya manusia lebih bijak dalam memanfaatkan segala
sesuatu, apalagi dengan hal-hal yang memiliki resiko tinggi. Seperti pisau yang
bisa membantu manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari tetapi terkadang
juga bisa melukai jika tidak berhati-hati dalam menggunakannya. Sudah
selayaknya apa saja yang ada di Bumi ini bisa menjadi kawan ataupun lawan,
tergantung dari manusia bisa memposisikan dan berhati-hati dalam
memanfaatkannya. Semoga kejadian ini bisa memberikan pelajaran kepada kita
semua bahwa semua yang dipaksakan lebih dari kapasitasnya justru akan
menimbulkan bahaya.
Tetap
berhati-hati dalam beraktivitas, dan semoga selalu diberikan nikmat kesehatan.
Salam
Redaksi
Kommun
Referensi
2.Apa Yang Akan Terjadi Jika
Tinggal Di Zona Ekslusi Chernobyl Saat Ini.https://www.google.com/amp/s/nationalgeographic.grid.id/amp/ diakses pada 25 April 2020.
3.Konsekuensi Kecelakaan Reaktor
Chernobyl Terhadap Kesehatan dan Lingkungan. http://jurnal.batan.go.id/index.php/Alara/article/view/1579 di Akses pada 25 April 2020.
4.IAEA Sees No Radiation Related
Risk from fires in Chernobyl exclusion zone https://www.iaea.org/newscenter/presreleases/iaea di Akses Pada 26 April 2020.
5.Fakta Peristiwa Chernobyl http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi-2/pressreleases/6474-fakta-peristiwa-kecelakaan-pltn-chernobyl di Akses Pada 26 April 2020.
Posting Komentar