Halo Sobat Nuklir
Nah kali ini kita akan memaparkan mengenai implementasi nuklir di bidang arkeologi. Nah seperti apa sih?
Eksistensi nuklir yang umum dimanfaatkan
dalam berbagai aspek kehidupan sudah tidak perlu diragukan lagi. Kalau mungkin
kemarin-kemarin kita telah mengetahui aplikasi nuklir dalam bidang kesehatan, pertanian,
perternakan hingga industri, kali ini kita akan sedikit melebarkan sayap dengan
meninjau implementasi nuklir yang kaitannya dengan arkeologi dan peninggalan
purbakala.
![]() |
Seperti yang kita tahu bahwa Radiocarbon dating atau penanggalan
radiocarbon merupakan metode yang dimanfaatkan untuk menentukan usia suatu
objek yang mengandung materi organic dengan menggunakan sifat radiocarbon atau
isotope radioaktif dari karbon. Beberapa sumber menyebutkan bahwa metode ini
telah dikembangkan sejak 80 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1940-an oleh
Willard Libby, seorang ilmuan asal Colorado, Amerika Serikat.
Karbon 14 (C-14) banyak dihasilkan di
atmosfer bagian atas oleh radiasi kosmis. Senyawa utama yang dihasilkan
atmosfer yang mengandung karbon adalah CO2, dan sangat sedikit
sekali senyawa tersebut yang mengandung C-14. Dalam proses keberlangsungan
hidup, C-14 ini diserap oleh makhluk hidup, contoh tumbuhan menyerap C-14 pada
saat fotosintesis. Tumbuhan, hewan dan bahkan manusia berada dalam kesetimbangan
dengan linkungannya melalui pertukaran karbon baik dengan atmosfer atau melalui
makanan yang dikonsumsinya, sehingga C-14 menjadi bagian struktur sel pada
semua organisme.
Selama masa hidupnya, jumlah isotope C-14
dalam struktur selnya akan tetap konstan. Barulah ketika organisme tersebut
mati, isotope tersebut akan secara perlahan meluruh. Waktu paruh dari karbon-14
ini adalah 5730 tahun. Dari diketahuinya waktu paruh tersebut, sejalan dengan
kadar kandungan dalam struktur sel yang masih tersisa untuk mengetahui usia
suatu organismenya.
Pelacakan dengan isotop C-14 hanya dapat
digunakan untuk menentukan usia sesuatu yang pernah hidup (organisme). Isotop
ini tidak dapat digunakan untuk menentukan umur batuan bulan atau meteorit.
Untuk benda-benda mati, para ilmuwan kimia menggunakan isotop lainnya, seperti
Kalium 40 (K-40). Metode ini juga bisa digunakan untuk mengetahui keaslian dan
mencegah pemalsuan fosil atau benda sejarah sejenis dengan pelacakan isotope C-14
tadi.
Referensi;
Koesrianti. 2016. 2 Sisi Nuklir; Senjata Nuklir dan Kesejahteraan Manusia. Sidoarjo;Zitama Publisher.
Modul pemanfaatan radioaktif http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/yusman-wiyatmo-drs-msi/modulpemanfaatan-radioaktif.pdf
Posting Komentar